Pandangan aliran Behavioristik dalam kepribadian Sehat
Teori Behavioristik adalah sebuah teori yang di cetuskan oleh gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman . Behavoralisme
lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (menganalisis jiwa manusia
berdasarkan laporan subjektif ) dan juga psikoanalisis yang berbicara tentang
alam bawah sadar yang tidak tampak.
Pendekatan Behavioristik (behavioral approach) kajian ilmiah mengenai
berbagai respon perilaku yang dapat di amati dan penentu lingkungannya . Dengan
kata lain , pendekatan perilaku memusatkan pada interaksi dengan lingkungan
yang dapat dilihat dan di ukur. Prinsip pendekatan perilaku juga telah di
terapkan secara luas untuk membantu orang mengubah perilakunya kearah yang
lebih baik (martin dan pear,2007, Watson dan Tharp,2007). Mengadopsi pendekatan
ini disebut kaum behavioristik . di pimpin intelektual John B.Watson
(1878-1958) dan B.F.Skinner (1904-1990), behaviorisme mendominasikan penelitian
psikologi selama setengah abad 21 .
Skinner menekankan bahwa apa yang kita lakukan merupakan ujian terakhir
atas diri kita sebenarnya . bahwa ganjaran dan hukuman menentukan perilaku kita
. misalnya, seorang anak mungkin berperilaku sopan karena orang tuanya telah
memberi ganjaran bagi pelaku tersebut. Orang dewasa mungkin bekerja keras pada
pekerjaannya karena uang yang di dapat dari usahanya . Menurut kaum
behavioristik , bukan karena motivasi mendalam yang menjadikan seseorang
kompeten , tetapi karena kondisi lingkungan yang kita alami dan terus kita
alami. (skinner,1983).
Para kaum behavioristik kontemporer menekankan pentingnya mengamati
perilaku untuk memahami individu dan mereka terus menggunakan metode eksperimen
seperti didukung oleh Watson dan Skinner (cooper,Heron & Heward,2007)
menekankan pentingnya penentu lingkungan dan perilaku (De-santis-moniaci &
Altshuler,2007) tetapi tidak semua kaum behaviristik menerima penolakan proses
berpikir oleh kaum behavioristik sering kali disebut kognisi.
Kepribadian sehat Behavioristik
·
Manusia adalah makhluk
perespon
·
Manusia tidak memiliki sikap
diri sendiri
·
Mementingkan faktor lingkungan
.
A. IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936)
Aliran psikolog di Rusia dipelopori oleh Ivan Petrovich Pavlov dikenal
sebagai aliran behaviorisme di Rusia. Behaviorisme merupakan aliran dalam
psikologi yang timbul sebagai perkembangan dan psikologi pada umumnya. Para
ahli psikologi dalam rumpun behaviorisme ingin meneliti psikologi secara
objektif . Mereka berpendapat bahwa kesadaran meruopakan hal yang dubious,
tidak dapat di observasi secara langsung secara nyata.
Menurut Pavlov aktivitas organism dapat di bedakan :
1. Aktivitas yang bersifat refleksif, yaitu aktivitas organisme yang tidak di
sadari oleh organisme yang bersangkutan.
2. Aktivitas yang di sadari , yaitu aktivitas atas kesadaran organisme yang bersangkutan.
Berkaitan dengan hal tersebut Pavlov sangat memusatkan perhatiannya pada
masalah refleks, karena psikologi Pavlov sering disebut sebagai psikologi
refleks atau psychoreflexology.
Eksperimen Pavlov banyak pengaruhnya pada masalah belajar , misalnya pada
pembentukan kebiasaan (habit formation). Pavlov dalam eksperimen nya
menggunakan anjing sebagai binatang coba. Anjing dioperasikan sedemikian rupa ,
sehingga apabila air liurnya keluar dapat di lihat dan dapat di tampung dalam
tempat yang sudah di sediakan . Menurut Pavlov apabila anjing lapar dan melihat
makanan , kemudian mengeluarkan air liur merupakan respon yang alami , respon
yang refleksif disebut sebagai respon yang tidak berkondisi (unconditioned
response).
B.
EDWARD
LEE THORNDIKE (1874-1949)
Thorndike dilahirkan di Williamsburg pada tahun 1874
mempelajari bukunya James mengenai “ Principles of psychology” kemudian
Thorndike menjadi temen baik James . Thorndike merupakan tokoh yang mengadakan
penelitian mengenai animal psychology . mengenai hewan diwujudkan dalam
disertai doktornya yang berjudul “animal intelligence: An Experimental Study of
the Associative Processes in Animals”. Di terbitkan pada tahun 1911 dengan
judul “Animal intelligence”(Hergenhahn,1976).
Menurut thorndike asosiasi antara sense of impression
dan impuls to action disebut sebagai koneksi atau connection ,yaitu usaha untuk
menggabungkan antara kejadian sensoris dengan perilaku . Thorndike
menintikberatkan pada aspek fungsional dari perilaku, yaitu bahwa proses mental
dan perilaku berkaitan dengan penyesuaian diri organisme terhadap lingkungannya
. Karena itu Thorndike di klasifikasikan sebagai behavioris yang fungsional ,
berbeda dengan Pavlov sebagai behavioris yang asosiatif.
Menurut Thorndike dasar dari belajar adalah Trial and
Error atau secara asli di sebutnya sebagai learning by selecting and
connecting. Thorndike mengajukan pengertian tersebut dari eksperimennya dengan
puzzle box. Atas dasar pengamatannya terhadap bermacam-macam percobaan ,
thorndike sampai pada kesimpulan bahwa hewan menunjukkan adanya penyesuaian
diri sedemikian rupa sebelum hewan itu dapat melepaskan diri dari box .
selajutnya dikemukakan bahwa perilaku dari semua hewan coba itu sama yaitu
apabila hewan coba dalam hal kucing yang digunakan – dihadapkan pada masalah
dalam keadaan discomfort dan dalam memecahkan masalahnya dengan trial and error
atau coba salah.
C.
BURRHUS
FREDERICK SKINNER (1904-1990)
Tokoh dalam kondisioning operan seperti halnya
Thorndike sedangkan Pavlov adalah tokoh dalam kondisioning klasik. Buku nya
yang berjudul “The behavior of organism” diterbitkan dalam tahun ini memberikan
dasar dan sistemnya. Bukunya yang berjudul “Science and Human Behavior” terbit
pada tahun 1953 merupakan buku tesknya untuk Behavior Psychology .
Skinner membedakan perilaku atas :
1.
Perilaku
alami (innate behavior) kemudian di sebut , sebagai respondent Behavior
(Hergenhahn,1976) yaitu perilaku yang di timbulkan stimulus yang jelas ,
perilaku bersifat refleksi.
2.
Perilaku
operan (operant behavior) yaitu perilaku yang di timbulkan oleh stimulus yang
tidak di ketahui , tetapi semata-mata ditimbulkan oleh organisme .
Berkaitan dengan adanya perilaku Responden dan
perilaku Operan , maka kondisioning responden dan kondisioning operan .
Percobaan Skinner tidak jauh berbeda dengan percobaan Thorndike ,Skinner
menggunakan tikus sebagai hewan percobaan sedangkan Thorndike menggunakan
kucing.
Ada dua prinsip yang berkaitan dengan kondisionig
operant :
1.
Setiap
respons diikuti oleh reward bekerja sebagai reinforcement stimuli – cenderung
di ulang
2.
Reward
atau reinforcement stimuli meningkatkan kecepatan (rate) terjadinya respons
Menurut skinner , reinforcement ada (reinforcement
positif dan reinforcement negative) . Reinforcement positif adalah meningkatkan
probalitas respons , sedangkan reinforcement negative adalah di tiadakan dalam
suatu situasi akan meningkatkan probabilitas respons. Dengan demikian
reinforcement negative adalah hukuman atau punishment.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber :
Laura A.King(2010).Psikologi umum.Jakarta : Salemba Humanika
Prof. Dr. Bimowalgito(2010).Psikologi umum.Yogyakarta : Andi Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar