Selasa, 03 April 2012

phobia dan trauma

Phobia dan Trauma
Apa itu perbedaan Phobia dan Trauma ?
Biasanya phobia yang sering sekali ditemukan diteman-teman saya . phobia kucing kalau bukan kucing, darah dan takut kegelapan . takut sama darah sampai lari –larian menghindar dari darah .
Trauma yang terjadi pada tahun 2005 di banda aceh bencana alam yang mengakitbatkan banyak manusia yang meninggal . kebanyakan trauma di alami anak-anak . faktor yang mengakibatkan trauma yaitu peristiwa yang menakutkan dan mengancam keselamatan jiwa .
Orang yang phobia akan bereaksi tidak terkendali, tanpa alasan yang jelas tentang situasi yang dia takutkan . penyebab reaksi adalah konflik yang tertekan di pikiran bawah sadar . sedangkan pengalaman traumatic banyak di bahas sebagai “stress traumatic” / konsep yang lebih popular di masyarakat adalah: trauma .
Kebanyakan phobia terbentuk melalui dua proses yaitu sensitizing event (kejadian yang membuat seseorang menjadi sensitif) seorang ibu yang sedang membersihkan rumahnya , tiba-tiba melihat kecoa keluar dari lemari , ia kaget dan berteriak , anaknya saat itu juga berada di ruangan juga ikut kaget dan menjadi sensitif dengan kecoa . dan activating event (peristiwa yang mengaktifkan). Dimana seekor kecoa terbang kea rah wajah anak nya ia menjadi kaget dan karenanya sangat takut dan ngeri terhadap kecoa.
Ada juga ketakutan yang di sebabkan masalah fisik . contohnya saat seseorang yang baru pertama kali melaksanakan presentasi kedepan kelas , ia sangat tegang dan gugup sekali merasa bahwa dadanya sakit , bila tidak berhati-hati orang ini akan menyimpulkan bahwa dirinya terkena penyakit jantung , (memperkuat program sakit jantung) .
Simtom berhubungan hobia pada tempat gelap : reaksi hipoglikemia , dikurung diruangan gelap tanpa jalan keluar , badai dan petir , bangun tidur dan mendengar suara yang tidak di kenal di dalam atau di luar kamar tidur , tingkat emotional suggestibility yang tinggi (80 %- 100%).
Mysophobia

Physically suggestible merasa bahwa kontaminasi akan membuat tubuh mereka sakit dan menderita sedangkan emotionally suggestible merasa bahwa tubuhnya akan hancur / rusak dan ia akan mati . ketakutan melalui jarum suntik atau terinfeksi oleh orang lain yang berada dalam satu ruangan tercipta akibat pelakuan orang tua yang terlalu melindungi anak , khususnya terhadap penyakit. Orang tua tipe ini juga mengalami mysophobia dan tidak di sadari menstransfer ketakutannya terhadap anaknya

Terapi terhadap mysophobia berbeda dengan penanganan phobia lainnya :
ü  Tetapkan sebab umum dari ketakutan , karena mysophobia merupakan hasil dari proses belajar (programming) yang terus menerus , bukan akibat pengalaman yang traumatik.
ü  Ciptakan minimal 20% physical suggestibility .
ü  Induksi arm raising yang di konversi ke hypnosis
ü  Klien menyadari bagaimana karena tercipta dan jangan memaksakan imajinasi atau visualisasi untuk menyelesaikan masalah.

Claustrophobia
Ketakutan terhadap tempat yang tertutup , khususnya yang kecil atau sempit . orang yang mengidap claustrophobia  merasa terjebak , tercekik dan menderita . biasanya baru muncul pada usia dewasa sebagai akibat dari pengalaman traumatik, misalnya terkunci didalam lift saat aliran listrik padam atau terkunci didalam kamar mandi sewaktu kecil . orang yang mengidap claustrophobia tidak mampu keluar dari situasi yang di hadapi .
Terapi terhadap ketakutan dan phobia
Penyebab ketakutan reaksi , Simtom adalah manifestasi dari penyebab ketakutan dan biasanya tampak jelas dalam perilaku klien .  Jika pendekatan simtomatis tidak berhasil mengatasi ketakutan klien , terapi harus mengendali lebih dalam mencari akar masalah, dengan mengetahui akar masalah yang membuat ia takut . itu berarti rational therapy dan ide-ide rasional yang sugestif dapat di gunakan untuk menghilangkan simtom . terapi bisa menggunakan teknik age redression di kombinasikan dengan effect bridge menemukan akar masalah .
Konsep stress dan trauma berdasarkan pemahaman , sesuatu masalah dakam taraf wajar/ringan yang terjadi karena bencana beberda dengan trauma yang dianggap wajar mengasosiasikan stress dengan gangguan kejiwaan yang serius , “stress” .Stres adalah suatu keadaan tidak nyaman pada seseorang karena adanya perubahan dalam diri atau lingkungan yang menuntut adanya penyesuaian pada seseorang yang mengalaminya . Trauma adalah menggambarkan luka yang sangat menyakitkan . dalam bidang Psikologi trauma merupakan pengalaman mental yang luar biasa menyakitkan karena melampaui batas kemampuan seseorang untuk menanggungnya. Trauma bersumber pada pengalaman traumatik.
Traumatic memiliki ciri sebagai berikut:
·         Terjadi di luar kendali seseorang atau masyarakat yang mengalaminya.
·         Mengancam kehidupan karena dapat menyebabkan kehilangan nyawa atau luka fisik yang di alami
·         Mengakibtak rasa takut , tidak berdaya dan teror pada orang yang mengalami.
Beberapa orang yang mengalami tingkat trauma yang jauh lebih berat :
ü  Memiliki pengalaman traumatis sebelumnya
ü  Memiliki penyakit kronis / gangguan psikologis
ü  Memiliki kehidupan yang berat
ü  Sedang atau pernah menghadapi beban emosional yang berat .
Jika di umpamakan dengan “luka” trauma sebagai “luka” akibat pengalaman traumatis tersebut meskipun telah kering akan tetap meninggalkan bekasnya dalam kehidupan selanjutnya setelah menggalami traumatis .



Daftar Pustaka
Adi W.Gunawan. (2006).Hypnotherapy.Jakarta : PT gramedia pustaka utama
Dr. Nani Nurrachman.(2007).Pemulihan Trauma.Depok : Pusat Fakultas psikologi Ui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar